Rabu, 04 Agustus 2010

Satelit

Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.

(Gambar satelit dalam museum di Indonesia)

Sputnik 1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.


Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.

Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan diatas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit Amerika."

Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada musim gugur 1957.

Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the National Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari 1958.

Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi.

Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Interasional (International Space Station).

Sumber : wikipedia

Daftar satelit Indonesia

No.

Nama

Mulai Operasi
(diluncurkan)

Akhir Operasi

Slot Orbit

Pengelola

Wahana luncur

Pembuat

Keterangan

1.

Palapa A1

8 Juli 1976

Juni 1985[1]

83° BT

Perumtel

Delta-2914

Hughes (HS-333)[2]

Diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat.

2.

Palapa A2

10 Maret 1977

Januari 1988[1]

77° BT

Perumtel

Delta-2914

Hughes (HS-333)[2]

Diluncurkan dari Kennedy Space Center.

3.

Palapa B1

18 Juni 1983[3]

1990

108° BT

Perumtel

Challenger F2
(STS-7)

Hughes (HS-376)[2]

Diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik.

4.

Palapa B2

3 Februari 1984
8:00 EST

Gagal


Perumtel

Challenger F4
(STS-41-B)

Hughes (HS-376)[2]

dilepas dari wahana pada 16:00 EST[4], gagal dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984[1]

5.

Palapa B2P

21 Maret 1987

Februari 1996[1]

113° BT

Perumtel
Satelindo

Delta 6925

Hughes (HS-376)

Beralih kepemilikan ke Satelindo pada 1993,[2] dan diganti Palapa C1.[1]

6.

Palapa B2R

13 April 1990

2000

108° BT

Perumtel

Delta 6925

Hughes (HS-376)

Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,[1]

7.

Palapa B4

14 Mei 1992
7:40 WIB[5]

2005[2]

118° BT

Telkom

Delta II-7925

Hughes (HS-376)

Diluncurkan dari Kennedy Space Center.

8.

Palapa C1

31 Januari 1996

1999

113° BT

Satelindo

Atlas-2AS

Hughes (HS-601)

Diluncurkan dari Tanjung Canaveral LC-36B.[6]
Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama menjadi HGS3.
Desember 2000 disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus 2002 disewa Pakistan di 38ºBT menjadi Paksat1.[7]

9.

Palapa C2

15 Mei 1996

2011[6]

113° BT

Satelindo
Indosat

Ariane-44L H10-3

Hughes (HS-601)

Diluncurkan dari Kourou, Guyana Perancis.[6]
Orbit akan dipindahkan ke 105,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.[8]

10.

Indostar I (Cakrawarta I)

12 November 1997

2011

107,7° BT[9]

Indovision

Ariane-44L H10-3[10]

CTA -> Orbital Sciences Corporation (OSC)
(Star-1)

Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis.

11.

Telkom-1

12 Agustus 1999,
21:48 UTC

2016

108° BT

Telkom

Ariane IV

Lockheed Martin
(A2100A)[2]


12.

Garuda-1

12 Februari 2000[11]

2015

123° BT[12]

Asia Cellular Satellite (ACeS)

Proton K Blok-DM3

Lockheed Martin
A2100AXX[13]

ACeS adalah patungan PSN dan perusahaan asing.[14]
Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan.

13.

Telkom-2

16 November 2005

Beroperasi

108° BT

Telkom

Ariane V

Orbital
(Starbus 2)[2]

Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis.

14.

INASAT-1

2006






Satelit pertama buatan Indonesia.

15.

LAPAN-TUBSAT

2007






Satelit mikro pertama Indonesia.

16.

Indostar II (Cakrawarta II)

16 Mei 2009, 7:58 WIB

2024

107,7° BT

Indovision

Proton-M Briz-M

Boeing
(BSS-601HP)

Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome (LC-200/39), Kazakhstan.[15][16]

17.

Palapa D

31 Agustus 2009 16:28 WIB

2024

113° BT

Indosat

Long March 3B

Thales Alenia Space
(Spacebus-4000B3)

Diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), Cina.
Menggeser orbit Palapa C2 dari 113° BT ke 105,5° BT.

18.

Telkom-3

2011

2026

?

Telkom

Proton-M Briz-M

ISS Reshetnev
(Ekspress-1000N)
& Alcatel (Payload)

Proses tender selesai pada Desember 2008.[17]


Tidak ada komentar: